Surat Untuk Kamu Sang Pencuri Hatiku



Hai kamu..
Orang yang datang ke dalam hidupku akhir-akhir ini. Aku masih tidak mengerti tentang tujuanmu datang ke dalam hidupku. Jika kamu hanya ingin bermain-main saja dengan perasaanku, maka segera pegilah. Karena aku tak mau sakit hati di kemudian hari. Tetapi, jika kamu yakin tentang perasaanmu kepadaku, maka tunjukanlah. Karena aku tak mau menunggu sesuatu yang semu.

Hai kamu..
Aku tak sebaik seperti yang kamu lihat. Aku juga punya sisi yang lain dari diriku. Mungkin kamu berpikir tentang aku yang ada di dalam imajinasimu. Dan yang kamu ketahui tentang aku itu yang terlihat olehmu saja. Dangkal sekali pemikiranmu, kamu masih jauh dari kata benar. Karena kamu tak menganalisisnya lebih dalam.

Hai kamu..
Coba pikirkan ulang tentang perasaanmu itu. Kamu terlalu cepat meyimpulkan perasaanmu. Karena ini masalah hati dan aku tak mau bermain-main dengan hati, atau aku akan merasakan sakit hati.

The Stranger



Aku berada di posisi terbuka. Aku berada di posisi dimana lawan dan kawan bisa saja datang tanpa sepengetahuan. Berharap kawan dapat menyembuhkan dan lawan hanya akan menambah luka dan beban.

Dan tibalah orang asing.
Terlihat baik, seperti ingin menyembuhkan, layaknya seorang kawan.
Tetapi membawa senapan, seperti ingin memberikan serangan, layaknya seorang lawan.
Entah, harus aku anggap apa orang asing ini.

Harus bagaimana aku menanggapi orang asing ini ?
Aku takut jika orang asing ini hanya bermain-main dengan perasaanku. Aku takut jika aku terlalu menanggapinya, bisa saja dia meninggalkan aku kapanpun. Namun, aku juga tidak mau munafik. Aku mengharapkan kehadirannya.

Berharap orang asing ini tidak menyerang dan memberikan luka yang sempurna, karena luka yang sempurna sulit disembuhkan.
Aku jatuh cinta.